segar

Assalamu'alaykum,,,,,

sugeng rawuh di blog ini,,,,,
semoga bermanfaat,,



Sabtu, 22 Mei 2010

janGan LAgi biAsa,,,

Iring-iringan kendaraan yang begitu rapat dan padat membuatku harus lebih waspada mengemudikan si roda dua, apalagi di belakangku ada ibuku sayang yang harus kulindungi sepenuh jiwa,,hehe. Ya, aku menjadi bagian dari pawai akbar tak tertulis yang terjadi tiap tahun di moment fitri yang indah,,mudik lebaran. Tapi aku bukan salah satu dari pemudik,,aku hanya penambah volume saja, perjalananku mempunyai tujuan yang berbeda, yaitu menjemput rahmat Tuhanku,,di rumah sakit, di tempat saudaraku terbaring berteman infus dan dan obat. Jadi ingat sebuah lagu " Tuhan,,baru kusadar,,indah nikmat sehat itu,,tak pandai aku bersyukur,," cantik sekali Edcoustic memelodikannya.

Kembali ke suasana perjalanan yang lama-lama semakin ruwet saja. Banyak hal menarik yang tertangkap indera penglihatanku,,mobil-mobil
bagus, plat-plat aneh, pom bensin yang menjadi begitu meriah, orang-orang berpose di depan bentangan alam pegunungan, motor sarat muatan dengan penambahan body hingga overload dan terlihat begitu nelangsa, ataupun anak kecil berhelm maupun tidak yang terpapar angin dan gas-gas jahat duduk di depan ayahnya yang bejaket tebal di atas motor. Tapi dari semua peristiwa yang kusaksikan, ada satu hal yang entah kenapa begitu berhasil menusuk pikiranku, yaitu saat mobil di depanku tiba-tiba mengeluarkan sesuatu dari jendela samping kiri, sebuah bungkus plastik makanan ringan,, Tak istimewa bukan? Yaa,,benar sekali hal itu tak istimewa, karena memang sudah menjadi biasa, bahkan mungkin hal biasa yang tangan kita lakukan. Bungkus makanan yang sudah ditinggal isinya dan sekarang berubah status menjadi sampah,,di buang semena-mena ke bibir jalan raya yang tak bersalah itu dan mungkin tanpa rasa bersalah si pelaku,,ah,,kan cuma satu,,nggak akan bikin kotor apalagi banjir,, Ya,,bolehlah pemikiran seperti itu, asal dengan satu syarat saja,,si pelaku harus menjamin bahwa semua orang tak dirasuki pikiran yang sama!

Hak sampah untuk di buang di tempatnya sudah biasa tak dipenuhi. sayang sekali,,hal ini tidak hanya terjadi di jalan raya,,tapi juga melanda jalan kampung, taman, halaman rumah, sekolah, pasar, tempat makan, selokan, lapangan, rumah sakit, kendaraan umum, bahkan ruang kuliah dan masjid! Padahal jelas sekali bahwa merampas hak sampah untuk di buang di tempat sampah sama dengan merampas hak lingkungan untuk menjadi bersih, asri dan ramah kepada para penghuninya. Jika lingkungan tak bersih, apalagi dijejali dengan sampah primadona tak tercerna dengan mudah bernama plastik,,yang terjadi adalah kerusakan. Allah sungguh tak suka akan hal itu.

Jadi ingat dengan seorang teman waktu sekolah dulu,,dia suka mengoleksi sampah di tas bagian depan. Jorok ya,, ah,,tapi menurutku temanku ini mulia,,dia tak segan menjadikan tasnya tempat singgah sementara sampah-sampah yang dihasilkan dari kegiatan jajan, untuk kemudian diletakkan di tempat sesungguhnya, tempat sampah, saat tiba waktu pulang sekolah.

jangan lagi biasa untuk meninggalkan sampah dan menelantarkannya,,
jangan lagi biasa tak merasa malu, tak merasa bersalah mengotori sekitar kita,,
jangan lagi biasa untuk membuat bumi berduka,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar